Selasa, 25 Juli 2017

Masa Tua

*Masa Tua*
(Tulisan Anne Avantie)

*Terkadang kita tidak memikirkan bagaimana masa tua kita..*

Di saat produktif kita bekerja mati-matian, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala.

Setelah memasuki paripurna, kita lupa bahwa semua akan berlalu seiring waktu.

.

*Raga yang tak lagi kuat, tulang yang mulai rapuh, mata yang merangkak rabun, dan ingatan yang melepuh menjadi perjalanan waktu yang akan kita alami semuanya tanpa kecuali..

 

*Ketika masa tua dengan angpau di tangan..maka anak, cucu, menantu, dan buyut pasti akan merapat mengitari hangat.

Tapi kalau "amplop merah" pun tak punya, pasti dingin itu menusuk sampai tulang belulang..

 

*Semua ini nyata, bukan "fatamorgana".*

Orang tua "tanpa amplop merah", "tanpa warisan" dan hanya menyisakan sakit karena kerja banting tulang di masa muda untuk membesarkan anak-anak menjadi pemandangan yang tak lekang dimakan waktu.

 

*Terlalu "spekulasi bisnis" di masa produktif, semua dipertaruhkan hanya untuk fokus pada pekerjaan.

Karier terus dikejar sampai pada akhirnya di saat usia menjemput waktu, semua yang kita pertaruhkan habis

..

*Hidup menjadi "benalu anak", "korban perasaan" sampai ajal menjemput..*

Ya kalau mendapat berkat anak berhati "malaikat", kalau tidak?*

 

*Anak yang kita timang dulu jadi anak yang "lupa ingatan", anak yang kita perjuangkan dengan airmata darah, lupa..*

 

*Kita harus punya uang sendiri untuk merawat hidup kita di masa tua, jangan membayangkan anak akan "merawat" kita, membawa kita ke dokter dan menebus resep obat kita.*

 

*Pikirkan saja kalau kita akan masuk ke panti "jompo" yang akan kita bayar sendiri dari uang kita..*

Hidup di masa tua itu Bonus, kalau anak berbakti.*

Mari kita pikirkan masa tua dengan tetap berserah karena Tuhan sudah mengatur semuanya.

 

*Tapi sadar se-dari dini, akan memberi hasil akhir..

*Usia di penghujung waktu lebih baik dibanding bergulir tanpa rencana yang menuntun langkah yang pada akhirnya digerogoti rasa "kecewa" sampai akhir hayat.

 

*_Jangan berharap kepada manusia… Karena pasti akan mengecewakan_*

*Berharaplah hanya kepada TUHAN SANG PENCIPTA PASTI DIBERKATI…AMIN*

Rencanakan masa tua anda sebelum terlambat untuk masa depan yang lebih baik.

Kamis, 13 Juli 2017

Hidup ini sangat singkat


Seorang wanita muda tengah duduk santai di dalam bis yang melaju ke tengah kota.  Di satu pemberhentian bis, seorang wanita tua yang cerewet dan berisik naik ke dalam bis dan duduk di samping wanita muda tadi.  Tas-tas bawaannya yang berat dia tumpuk begitu saja di atas kursi, membuat wanita muda itu harus menggeser duduknya sambil setengah terjepit di antara tas-tas berat dan jendela bis.

Seorang pemuda yang duduk di bangku sebelah melihat kejadian itu dengan kesal, dan bertanya kepada wanita muda itu, "Kenapa kamu tidak bicara saja, katakan pada wanita tua itu bahwa kamu jadi terganggu..."

Wanita muda itu menjawab sambil tersenyum:

"Aku rasa tidak perlu bersikap kasar dan beradu argumentasi untuk sesuatu yang sepele seperti ini, perjalanan bersama kita ini terlalu singkat.  Saya juga akan turun di perhentian bis berikutnya di depan nanti"

Jawaban wanita muda tadi sangat pantas untuk ditulis dengan huruf emas:

*_"Kita tidak perlu berdebat untuk sesuatu yang sepele.  Perjalanan kita bersama amat singkat."_*

Alangkah indahnya kalau masing-masing kita bisa menyadari bahwa perjalanan hidup kita di dunia ini  sangat singkat; sehingga kita tidak akan membuang waktu untuk membuat perjalanan hidup kita jadi suram dengan macam-macam perdebatan, atau dengan adu argumentasi yang sengit dan tajam.  

Kalau kita tahu bahwa perjalanan hidup ini begitu singkat, maka kita tidak akan mau membuang tenaga dengan terus mengeluh, merasa tidak puas, bersikap mencari-cari kesalahan...karena semua hanya membuang waktu kita di perjalanan yang singkat ini.

Apakah seseorang sudah melukai bahkan menghancurkan hatimu?  Tetaplah tenang, perjalanan hidupmu terlalu singkat.

Apakah seseorang sudah menghianatimu, mengejek-ejek  kamu, menipu atau bahkan menghina kamu?  Tetaplah tenang, maafkan mereka, karena perjalanan hidup kita sangat singkat.

Apapun masalah yang dibuat oleh orang lain kepada kita, mari kita selalu ingat bahwa perjalanan hidup kita sangat singkat.

Tidak seorang pun yang tahu kapan perjalanan hidupnya akan berakhir.  Tidak ada orang yang tahu kapan dia akan tiba di perhentian bis yang berikutnya.  Perjalanan hidup kita bersama sangat singkat.

Sobat2 ku, mari kita saling memberikan kebahagiaan kepada keluarga dan teman-teman kita. Mari kita saling menaruh hormat, saling berbuat baik dan saling memaafkan satu dengan yang lain.  Mari kita isi hidup ini dengan rasa syukur dan bersukacita selalu.

Apakah org terdekat kita bikin kita terganggu dgn kebiasaan-kebiasaannya? Selama itu tdk membahayakan mari kita saling terima saja.. krn bisa jadi kita rindukan kebiasaannya itu saat orangnya tiada...

Kalau saya pernah menyakiti, saya mohon dimaafkan.  Bila sahabat kerabat dan rekan pernah menyakiti hati saya, saya juga sudah memaafkan🙏🏻🙏🏻

*Karena*... 
HIDUP INI SANGAT SINGKAT...


NN dari Group WA

Minggu, 09 Juli 2017

57 CENTS


Seorang anak gadis kecil sedang berdiri terisak didekat pintu masuk sebuah gereja yang tidak terlalu besar, ia baru saja tidak diperkenankan masuk ke gereja tersebut karena "sudah terlalu penuh".

Seorang pastur lewat didekatnya dan menanyakan kenapa si gadis kecil itu menangis?

"Saya tidak dapat ke Sekolah Minggu" kata si gadis kecil.

Melihat penampilan gadis kecil itu yang acak-acakan dan tidak terurus, sang pastur segera mengerti dan bisa menduga sebabnya si gadis kecil tadi tidak disambut masuk ke Sekolah Minggu. 
Segera dituntunnya si gadis kecil itu masuk ke ruangan Sekolah Minggu di dalam gereja dan ia mencarikan tempat duduk yang masih kosong untuk si gadis kecil.

Sang gadis kecil ini begitu mendalam tergugah perasaannya, sehingga pada waktu sebelum tidur dimalam itu, ia sempat memikirkan anak-anak lain yang senasib dengan dirinya yang seolah-olah tidak mempunyai tempat untuk belajar menjadi manusia yang baik.

Ketika ia menceritakan hal ini kepada orang tuanya, yang kebetulan merupakan orang tak berpunya, sang ibu menghiburnya bahwa si gadis masih beruntung mendapatkan pertolongan dari seorang pastur. 
Sejak saat itu, si gadis kecil berkawan dengan sang pastur.

Dua tahun kemudian, si gadis kecil meninggal di tempat tinggalnya didaerah kumuh, dan sang orang tuanya meminta bantuan dari si pastur yang baik hati untuk prosesi pemakaman yang sangat sangat sederhana. 
Saat pemakaman selesai dan ruang tidur si gadis di rapihkan, sebuah dompet usang, kumal dan sobek sobek ditemukan, tampak sekali bahwa dompet itu adalah dompet yang mungkin ditemukan oleh si gadis kecil dari tempat sampah. Didalamnya ditemukan uang receh sejumlah 57 sen dan secarik kertas bertuliskan tangan, yang jelas kelihatan ditulis oleh seorang anak kecil yang isinya:

"Uang ini untuk membantu pembangunan gereja kecil agar gereja tersebut bisa diperluas sehingga lebih banyak anak anak bisa menghadiri ke Sekolah Minggu"

Rupanya selama 2 tahun, sejak ia tidak dapat masuk ke gereja itu,  si gadis kecil ini mengumpulkan dan menabungkan uangnya sampai terkumpul sejumlah 57 sen untuk maksud yang sangat mulia.

Ketika sang pastur membaca catatan kecil ini, matanya sembab dan ia sadar apa yang harus diperbuatnya. Dengan berbekal dompet tua dan catatan kecil ini, sang pastur segera memotivasi para pengurus dan jemaat gerejanya untuk meneruskan maksud mulia si gadis kecil ini untuk memperbesar bangunan gereja.

Namun Ceritanya tidak berakhir sampai disini. 
Suatu perusahaan koran yang besar mengetahui berita ini dan mempublikasikannya terus menerus. Sampai akhirnya seorang Pengembang membaca berita ini dan ia segera menawarkan suatu lokasi yang berada didekat gereja kecil itu dengan harga 57 sen, setelah para pengurus gereja menyatakan bahwa mereka tak mungkin sanggup membayar lokasi sebesar dan sebaik itu.

Para anggota jemaat pun dengan sukarela memberikan donasi dan melakukan pemberitaan, akhirnya bola salju yang dimulai oleh sang gadis kecil ini bergulir dan dalam 5 tahun, berhasil mengumpulkan dana sebesar 250.000 dollar, suatu jumlah yang fantastik pada saat itu (pada pergantian abad, jumlah ini dapat membeli emas seberat 1 ton).

Inilah hasil nyata cinta kasih dari seorang gadis kecil yang miskin, kurang terawat dan kurang makan,namun perduli pada sesama yang menderita. Tanpa pamrih, tanpa pretensi.

Saat ini, jika anda berada di Philadelphia, lihatlah Temple Baptist Church, dengan kapasitas duduk untuk 3300 orang dan Temple University, tempat beribu ribu murid belajar. Lihat juga Good Samaritan Hospital dan sebuah bangunan special untuk Sekolah Minggu yang lengkap dengan beratus ratus (yah, beratus ratus) pengajarnya, semuanya itu untuk memastikan jangan sampai ada satu anakpun yang tidak mendapat tempat di Sekolah Minggu.

Didalam salah satu ruangan bangunan ini, tampak terlihat foto si gadis kecil, yang dengan tabungannya sebesar 57 sen, namun dikumpulkan berdasarkan rasa cinta kasih sesama yang telah membuat sejarah. Tampak pula berjajar rapi foto sang pastur yang baik hati yang telah mengulurkan tangan kpd si gadis kecil miskin itu, pastur Dr.Russel H. Conwell. Gadis itu namanya: Hattie May Wiatt.

True story "57 CENTS"

Selamat pagi Frens !



NN dari Group WA

Sabtu, 08 Juli 2017

BELAJAR 🙏Hidup Adalah BELAJAR



👉Belajar Bersyukur Meski Tak Cukup,
👉Belajar Ikhlas Meski Tak Rela,
👉Belajar Taat Meski Berat,
👉Belajar Memahami Meski Tak Sehati,
👉Belajar Sabar Meski Terbebani,
👉Belajar Setia Meski Tergoda,
👉Belajar Memberi Meski Tak Seberapa,
👉Belajar Mengasihi Meski Disakiti,
👉 Belajar Memaafkan Meski Tidak Dihargai,
👉Belajar Tenang Meski Gelisah,
👉Belajar Percaya Meski Susah,

👉 Belajar Melupakan Sakit Hati Meskipun Tersiksa,

👉 Belajar Mengingat Kebaikan  Orang Meskipun Lebih Banyak Kekurangannya,

👉 Belajar Menerima Orang Lain Meski Tidak Sesuai Dalam Hati,

👉 Belajar Mendahului Memberi Hormat  Meskipun Kita Tidak Dihormati,

👉 Belajar MARSIANTUSAN (Saling Mengerti) Untuk Kebahagiaan, Karena Kita Berbeda,

👉Belajar Dari Kesusahan Hidup Untuk Mencapai Keberhasilan

Belajar Dan Terus BELAJAR .....

BELAJAR DARI :
☀Dari  Batukarang Kita Belajar Tegar
☀Dari Air Kita Belajar Tenang
☀Dari Palungan Kita Belajar Rendah Hati
☀Dari Salib Kita Belajar Berkorban dan Mengasihi.

TUHAN ... Ajarilah Kami Belajar Dari Kasih dan Pengorbanan MU Agar Hidup Kami Semakin Hari Semakin Dekat Kepada-MU.

🙏AMIN🙏


NN dari Group WA